
Kelompok Jihad Islam Palestina menilai, gencatan senjata yang baru saja berlangsung tidak dapat didefiniskan sebagai akhir dari konflik. Peperangan dengan Israel pun masih akan berlanjut.
"Pertempuran dengan musuh (Israel), belum berakhir. Pilihan kami adalah berperang dan mendapatkan senjata untuk melindungi warga kami," ujar salah seorang anggota Brigade Al-Quds, seperti dikutip Xinhua, Jumat (23/11/2012).
Usai gencatan senjata berlangsung, Pemimpin Jihad Islam Ramadan Shallah juga langsung mengeluarkan pernyataannya. Shallah menegaskan, fraksinya siap mengangkat senjata bila Negeri Yahudi itu mengkhianati proses gencatan senjata.
"Apa yang saat ini terjadi adalah kegagalan yang biasa dialami Israel. Kami akan terus melakukan apapun guna mempertahankan diri," ujar Shallah.
Sejauh ini, militer Israel yakin Hamas dan Jihad Islam akan berkomitmen untuk menjaga gencatan senjata yang diprakarsai Mesir itu dan menghentikan serangannya. Israel juga terus mengawasi proses gencatan senjata yang dilakukan oleh pihaknya dan Hamas.
Salah seorang pejabat militer Israel melaporkan, tempat penyimpanan roket milik Hamas sudah dihancurkan. Terowongan bawah tanah itu juga sudah dibombardir habis-habisan saat perang berlangsung. Oleh karena itulah Israel merayakan kemenangannya atas perang yang berlangsung selama delapan hari tersebut.
Secara perlahan, Israel mulai mengurangi pasukannya namun mereka tetap berjaga-jaga di wilayah perbatasn. Namun para pasukan Israel mengaku siap melancarkan serangan serupa bila ada pelanggaran gencatan senjata.
Meski banyak pihak yang menyambut gencatan senjata itu sebagai bentuk dari kemenangan, gencatan senjata itu dinilai sangat rentan karena kedua belah pihak masih mengalami perseteruan. Mesir pun tetap bertanggung jawab agar mencegah munculnya perseteruan pascagencatan senjata
0 komentar:
Posting Komentar
harap dikoment yahh