Dalam satu angkatan biasanya ada 1
orang tipe mahasiswa yang membuat iri mahasiswa lainnya. Dia adalah
prototipe mahasiswa setengah dewa. Mahasiswa setengah dewa itu mahasiswa
yang ga pernah belajar tapi ketika ujian nilainya malah menjulang
tinggi melampaui menara Eiffel. Nah kali ini mau bercerita tentang teman
seangkatanku, si Roni. Kesehariannya di kampus dia duduk di barisan
belakang, dan ketika dosen menjelaskan dia malah tidak terlalu konsen
memperhatikannya. Bahkan dia suka berjalan kesana kemari mencari alamat
palsu *eh
Anehnya adalah ketika ujian blok
melanda ketenangan peradaban para mahasiswa FK, nilai dia justru tinggi
dan jarang remedial. Entah apakah 1 hari sebelum ujian dia minum 1
botol minyak nyonya meneer atau apalah itu rahasianya. Yang jelas siapa
sih yang ga pengen kaya dia? Ga perlu belajar tapi nilainya tinggi.
Suatu hari si Roni menghubungiku melalui SMS
"Bro bisa tidur di kos kamu ga malam ini?"
"Bisa ko, emang kenapa di kos kamu?" tanyaku
"Disini lagi ada perbaikan gitu, jadinya berisik banget deh kos aku" jawabnya
"Oh ya udah, ntar jam 8an aja ya ke tempatku, sore ini lagi ada kerjaan (padahal mau tidur-tiduran)"
Wah kesempatan emas nih ucapku
dalam hati, kebetulan besok tutorial mau liat ah cara belajar dia kaya
gimana. Malamnya pukul 8 lebih Roni datang ke kos-ku. Bukannya belajar
untuk tutorial besok, ia malah langsung merebahkan diri di kasu
"Ron, kamu ga belajar? Besok kan tutorial" tanyaku kebingungan
"Engga ah, mau istirahat dulu nih capek" Ucapnya sambil merem-melek
"Ya udah..." akupun melanjutkan belajar untuk tutorial besok, kebetulan skenario untuk besok cukup rumit.
Sudah hampir
jam 12 malam tapi Roni masih tergeletak tak berdaya dan pasrah diatas
ranjang, dan aku-pun heran, nih anak ko tidur mulu ya tapi tiap ujian
dan tutorial nilainya bagus, atau jangan-jangan benar dugaanku dia
mempunyai minyak warisan nyonya meneer di tasnya untuk diminum menjelang
dia mau ujian. Aku-pun kembali belajar hingga jam 1 malam, setelah itu
segera menuju alam mimpi menyusul diri Roni yang terlebih dahulu
meninggalkanku sendirian tak berdaya tanpanya*tsaaaahhhhh
Tiba-tiba saat aku mulai
tertidur di kasur, alarm dari HP Roni berbunyi sangat keras. Bayangin
aja, nyetel alarm jam 1 malam, emangnya mau kencan sama penghuni alam
sebelah apa. Roni-pun terbangun
"Ngapain kamu nyalain alarm larut malam gini? Mau kerja jadi om-om penghibur di hotel ya?" ucapku sedikit kesal
"Engga-lah mau shalat malam dulu nih, kamu engga?" tanya Roni
"Ga ah ngantuk, ya udah aku tidur dulu!"
Setelah melaksanakan shalat
malam ia kembali melanjutkan tidur. Paginya, alarm HP Roni yang nyaring
dengan lagu Iwak Peyek membangunkan-ku yang sedang bermimpi indah
membaca buku Sobotta dengan trio macan sebagai modelnya.
"Aduh roooonnnn!!!! Masih jam 4 pagi, ko kamu masang alarm jam segini sih?"
"Maaf,
maaf hehehe. Aku mau belajar dulu ya buat tutorial nanti, sekalian
habis itu mau shalat shubuh di mesjid dekat kos kamu" tandasnya
"Oh ya udah, terserah kamu aja deh"
Aku-pun tak bisa tidur karena
sudah terbangun, akhirnya aku memutuskan untuk main game di Notebook,
kebetulan tadi malam sudah belajar walau ala kadarnya. Kulihat Roni
begitu konsentrasi membaca textbook-textbook tebal milikku yang ngeliat
ketebalannya aja sudah membuat aku hampir koma. Ia belajar sangat
serius, berbeda dengan aku yang tiap 10 menit belajar diselingi 1 jam
refresing dst. Ketika adzan shubuh berkumandang ia dengan segera menuju
mesjid dekat kos-ku untuk shalat berjamaah. Gila! Rajin banget ternyata
Roni yang selama ini dicap sebagai mahasiswa pemalas.
Yah, akhirnya pertanyaanku
selama ini terjawab sudah. Kita sering men-judge orang tanpa mengetahui
ia sebenarnya. Roni yang selama ini aku kira pintar kongenital, ternyata
ia pintar karena ia sangat serius saat belajar. Ketika sore dan malam
mungkin ia sering hura-hura tapi ia tetap memiliki irama sirkadian untuk
belajar. Belajar itu yang penting frekuensi dan kontinuitasnya.
Disamping itu ia sangat taat dalam beribadah, itu yang membuat aku
sangat salut kepada dia, terkadang kita sering lupa untuk beribadah
karena kesibukan kita.
In short, mahasiswa setengah
dewa itu sebenarnya ga ada. Tidak ada yang instant bila kita ingin bisa
sukses. Jangan pernah berharap kita mendapatkan hasil lebih jika usaha
kita masih kurang, karena usaha dan hasil itu berbanding lurus.
0 komentar:
Posting Komentar
harap dikoment yahh