Namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.- Habakuk 3:18
Berapa kali dalam sehari kita mengucap syukur? Ataukah mungkin pertanyaannya mesti dibalik menjadi berapa hari sekali kita mengucap syukur? Jujur saja, kita lebih suka mengeluh daripada mengucap syukur. Kita lebih suka menggerutu tentang apa yang tidak ada pada diri kita daripada kita berterima kasih atas apa yang ada pada kita. Lebih suka memperhatikan kekurangan-kekurangan pada diri kita daripada melihat kelebihan-kelebihan yang ada pada kita.
Rasa syukur membuat hidup kita penuh. Rasa syukur mengubah apa yang sudah kita miliki menjadi cukup, bahkan berlebih. Rasa syukur mengubah penolakan menjadi penerimaan, kekacauan menjadi keteraturan, kekeruhan menjadi kejernihan. Rasa syukur dapat mengubah hidangan sederhana menjadi pesta, sebuah bangunan menjadi rumah yang nyaman, seorang asing menjadi kawan. Rasa syukur membuat masa lalu masuk akal, memberi kedamaian hari ini dan menciptakan visi untuk masa depan. *
Hidup akan terlihat lebih indah jika kita selalu mengucap syukur. Benar juga bahwa hidangan sederhana akan terasa lebih nikmat jika disertai dengan ucapan
syukur daripada hidangan paling mewah sekalipun jika disertai dengan omelan. Demikian juga saya mengucap syukur untuk rumah yang saya tempati, bukan karena bangunan fisiknya tapi karena suasana hangat yang ada di dalamnya. Apa artinya rumah mewah tanpa kehangatan dan kasih berlimpah?
Kembangkanlah jiwa yang selalu bersyukur. Setiap anugerah yang kita terima dari Tuhan, sekecil apapun itu, sudah seharusnya menyentuh hati kita yang paling
dalam untuk bersyukur kepada Tuhan. Bagaimana kita dapat mengharapkan lebih banyak dari Tuhan kalau kita tidak dapat mensyukuri apa yang sudah kita miliki? Bagaimana kita dapat mengharapkan hal yang lebih besar dari Tuhan kalau kita tidak dapat mensyukuri hal-hal kecil yang ada pada kita?
Untuk merasa berbahagia bukan diperlukan lebih banyak atau lebih besar tapi diperlukan hati yang bersyukur untuk hal-hal kecil yang sudah ada pada kita.
Berapa kali dalam sehari kita mengucap syukur? Ataukah mungkin pertanyaannya mesti dibalik menjadi berapa hari sekali kita mengucap syukur? Jujur saja, kita lebih suka mengeluh daripada mengucap syukur. Kita lebih suka menggerutu tentang apa yang tidak ada pada diri kita daripada kita berterima kasih atas apa yang ada pada kita. Lebih suka memperhatikan kekurangan-kekurangan pada diri kita daripada melihat kelebihan-kelebihan yang ada pada kita.
Rasa syukur membuat hidup kita penuh. Rasa syukur mengubah apa yang sudah kita miliki menjadi cukup, bahkan berlebih. Rasa syukur mengubah penolakan menjadi penerimaan, kekacauan menjadi keteraturan, kekeruhan menjadi kejernihan. Rasa syukur dapat mengubah hidangan sederhana menjadi pesta, sebuah bangunan menjadi rumah yang nyaman, seorang asing menjadi kawan. Rasa syukur membuat masa lalu masuk akal, memberi kedamaian hari ini dan menciptakan visi untuk masa depan. *
Hidup akan terlihat lebih indah jika kita selalu mengucap syukur. Benar juga bahwa hidangan sederhana akan terasa lebih nikmat jika disertai dengan ucapan
syukur daripada hidangan paling mewah sekalipun jika disertai dengan omelan. Demikian juga saya mengucap syukur untuk rumah yang saya tempati, bukan karena bangunan fisiknya tapi karena suasana hangat yang ada di dalamnya. Apa artinya rumah mewah tanpa kehangatan dan kasih berlimpah?
Kembangkanlah jiwa yang selalu bersyukur. Setiap anugerah yang kita terima dari Tuhan, sekecil apapun itu, sudah seharusnya menyentuh hati kita yang paling
dalam untuk bersyukur kepada Tuhan. Bagaimana kita dapat mengharapkan lebih banyak dari Tuhan kalau kita tidak dapat mensyukuri apa yang sudah kita miliki? Bagaimana kita dapat mengharapkan hal yang lebih besar dari Tuhan kalau kita tidak dapat mensyukuri hal-hal kecil yang ada pada kita?
Untuk merasa berbahagia bukan diperlukan lebih banyak atau lebih besar tapi diperlukan hati yang bersyukur untuk hal-hal kecil yang sudah ada pada kita.
0 komentar:
Posting Komentar
harap dikoment yahh